Jumat, 14 Maret 2014

KL:Alasan Kenapa Amerika Tidak Menyerang Indonesia

Amerika Serikat akan berpikir beribu-ribu kali jika yang di
hadapi adalah indonesia. kenapa?
Ini alasannya :



Sebenarnya habis Irak, Indonesia mau jadi sasaran berikutnya.
Tapi Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang
Indonesia, berapa kerugian yang harus dipikul pihak AS dan
berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran tentara AS di
sana.
Begitu memasuki perairan daratan Indonesia, mereka akan
dihadang pihak bea cukai karena membawa masuk senjata api
dan senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari
pemerintah RI. Ini berarti mereka harus menyediakan "Uang
Damai", coba hitung berapa besarnya jika bawaanya sedemikian
banyak.
Kemudian mereka mendirikan Base camp militer, bisa ditebak di
sekitar base camp pasti akan dikelilingi tukang Bakso, Tukang Es
kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Cel-Dam Rp.10000/3 Pcs.
Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut mangkal di
sekitar base camp juga.
Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja
yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh
petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama
perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bule),
berapa yang harus dibayar AS kalau kendaraan & tank harus
parkir selama sebulan.
Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus
menghadapi para Pak Ogah yang berlagak memperbaiki jalan
sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan
tersebut. Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok
atau melewati pertigaan, mereka harus menyiapkan recehan untuk
para Pak Ogah.
Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus
berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan
dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini
berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan
bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit
kerena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang
harus dikeluarkan.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur,
karena nyamuknya busettt, gede-gede kayak vampire. Malam hari
di hutan yang sepi mereka akan dikunjungi para wanita yang
tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa
berkencan dengan wanita ini, tapi kesenangan tersebut akan sirna
begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di
punggungnya.
Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak
dilalui "Rudal Kuning" yang di tembakkan penduduk setempat dari
"Flying helicopter" alias wc terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari pelaratan perangnya,
karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi
loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang
mereka bawa. Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap
dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci
T-nya siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau didempul
dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang
pengen gaya-gayaan.
Dan yang lebih menyedihkan lagi, Badan Pasukan AS akan
jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat
menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian
mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian
bekas.
Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga ketat, karena
para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.
Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang digunakan
untuk base camp kepada para pemilik tanah. Di samping itu,
mereka juga harus minta izin kepada RT/RW dan kelurahan
setempat, berapa meja yang harus dilalui dan berapa banyak dana
yang harus disiapkan untuk meng-Amplopi pejabat-pejabat ini.
Para komandan pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan
mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base
camp buat nonton dangdut di RW 06, katanya ada Inul di sana.
Membayangkan ini semua, akhirnya Bush dan Rumsfeld
memutuskan untuk mundur. Jangan kan mereka, saya juga takut
untuk membayangkannya.
LOL ! whahahahahahahah .
Dipersilahkan untuk komentar sob ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar